Ir. SOEKARNO
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”.
Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84xWvIkA6R1R5XC1QrPR-cG4RyI9XpZpN6QAzMVCvzVpaUf9I6d6I5Eux7uJdlPbY_uwWgT_8u4kIYVBhjUnyPgTdlAfghdWnQI6KkThC5fe0uZfSeeubkMTPkvBxiZIuPbfmy_DK10Ix/s400/proklamasi-indonesia-1.jpg)
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.
PRESTASI SOEKARNO
01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30 september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doktor kehormatan.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOl1VW6KxM_opvRD-q_Pm71LETIvQwo9QBcwRCtlYjMHcqFqZihZNtNxPLeZk-KeBunmlAFrgzrkaV1QI132fe4Bwu0tutao0M2m5ndIw0QwhjHYca47DwxEkD4Fy8yLjUL4UuwTR-krWc/s400/sukarnosepeda.jpg)
FOTO SOEKARNO
![Profil Soekarno di mata dunia...!!!](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-O7wTDKWWsnzSA07GICgWZ24byrFs0jzifjsil3qb_i0tTjvIL_qfPF-JqNXu1XqTbFfONLnHAJLEPornyr4yAKziTN5Q43woQVR1WWJDsm2t1SKK1mxzaTE6rWACJo5lpB93_EspgKpB/s320/Soekarno+dan+Kennedy.jpg)
Presiden
Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka,
sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD.
Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba
(Foto: 24 April 1961).
Presiden
Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari.
Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut
penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno
tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas
undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).
Presiden
Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran
Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di
Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
Presiden
Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah
mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit
Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden
Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito
(Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan
pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower
(Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev,
agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September
1960).
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri Perancis, Pompidou (Foto: 1965).
Presiden
Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos
Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di
Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
Presiden
Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden
Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi hormat,
diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (Foto: 25 Januari
1958).
Perangko Philipina yang ada gambar Soekarno
Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946
"Harkat,
Derajat dan Martabat sebuah bangsa kadang terlihat dari bagaimana
pemimpin negaranya di "perlakukan" oleh negara lain...!!!"
(Poerwalaksana)
SELAMAT 112 TAHUN PEMIMPIN KU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar